Tuesday 28 October 2025 - 14:42
Akhlak Kehidupan | Anggaplah Dirimu Selalu Kurang Sempurna

Hawzah – Membesar-besarkan amal baik dan meremehkan dosa serta kesalahan dapat menjadi penghalang dalam perjalanan penghambaan manusia. Oleh karena itu, nasihat para Maksum (as) dalam hal ini dapat menjadi penuntun.

Kantor Berita Hawzah | Imam Ali Zainal Abidin (as) memohon kepada Allah dengan sebuah doa:

اللَّهُمَّ ... أَلْبِسْنِی زِینَةَ الْمُتَّقِینَ، فِی ... اسْتِقْلَالِ الْخَیرِ وَ إِنْ کثُرَ مِنْ قَوْلِی وَ فِعْلِی، وَ اسْتِکثَارِ الشَّرِّ وَ إِنْ قَلَّ مِنْ قَوْلِی وَ فِعْلِی¹

"Ya Allah, kenakanlah padaku perhiasan orang-orang yang bertakwa, yaitu dalam ... merasa sedikitnya kebaikan meski banyak dalam ucapan dan perbuatanku, dan merasa banyaknya keburukan meski sedikit dalam ucapan dan perbuatanku."

Penjelasan:

Hal yang dapat merusak dan melenyapkan seluruh aset spiritual manusia dalam perjalanan penghambaannya, bahkan menghentikannya atau membuatnya mundur, adalah ketika seseorang membesar-besarkan amal baiknya di hadapan dirinya sendiri, sambil meremehkan kesalahan dan kekeliruannya.

Jika kita memandang alam semesta sebagai tempat kehadiran Ilahi dan senantiasa merasa hadir di pengadilan-Nya; jika kita meyakini Allah SWT sebagai Pemilik sejati segala yang kita miliki, niscaya kita tidak akan terjangkit penyakit spiritual ini.

"Di dalam hatiku, yang di dalam dan yang di luar, semuanya adalah Dia.
Di dalam tubuhku, jiwa, urat, dan darah, semuanya adalah Dia.⁠"²

Imam Musa Kazhim as dalam nasihatnya kepada salah seorang putranya bersabda:

یَا بُنَیَّ عَلَیْکَ بِالْجِدِّ لاَ تُخْرِجَنَّ نَفْسَکَ مِنْ حَدِّ اَلتَّقْصِیرِ فِی عِبَادَةِ اَللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَ طَاعَتِهِ فَإِنَّ اَللَّهَ لاَ یُعْبَدُ حَقَّ عِبَادَتِهِ

"Wahai anakku, bersungguh-sungguhlah! Jangan sekali-kali kau keluarkan dirimu dari batas untuk merasa kurang sempurna dalam beribadah dan menaati Allah 'Azza wa Jalla. Karena sesungguhnya, Allah tidak disembah dengan sebenar-benarnya penyembahan." ³

Oleh karena itu, Imam Ja'far As-Shadiq as menasihati kita:

أَکْثِرْ مِنْ أَنْ تَقُولَ ... لاَ تُخْرِجْنِی مِنَ اَلتَّقْصِیرِ

Perbanyaklah mengucapkan: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau keluarkan aku dari keadaan merasa kurang sempurna."

Ketika ditanya tentang makna "لاَ تُخْرِجْنِی مِنَ اَلتَّقْصِیرِ" (janganlah Engkau keluarkan aku dari keadaan merasa kurang sempurna), beliau menjawab:

کُلُّ عَمَلٍ تُرِیدُ بِهِ اَللَّهَ عَزَّ وَ جَلَّ فَکُنْ فِیهِ مُقَصِّراً عِنْدَ نَفْسِکَ فَإِنَّ اَلنَّاسَ کُلَّهُمْ فِی أَعْمَالِهِم فِیمَا بَیْنَهُمْ وَ بَیْنَ اَللَّهِ مُقَصِّرُونَ⁴

"Setiap amal yang kau lakukan demi Allah 'Azza wa Jalla, anggap dirimu selalu kurang sempurna dalam melakukannya. Karena sesungguhnya, semua manusia dalam amal perbuatan mereka, antara mereka dengan Allah, adalah orang-orang yang merasa kurang sempurna."⁴


Catatan Kaki:

1. As-Sahifah As-Sajjadiyah, Doa ke-20 (Makarim al-Akhlaq).
2. Maulana Jalaluddin Rumi.
3. Wasāil asy-Syī'ah, Jilid 1, Halaman 95.
4. Ushūl al-Kāfī, Jilid 2, Halaman 73.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha